KOLAKA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kolaka mengajak media massa atau pers untuk menciptakan Pemilu 2024 yang lebih baik tanpa berita bohong atau hoaks.
Ketua Bawaslu Kolaka, Juhardin menilai, media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Karena itu, Bawaslu selaku lembaga pengawas Pemilu mengajak pers untuk memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan Pemilu 2024 yang lebih baik dibanding Pemilu sebelumnya.
“Kami ingin buat komitmen dengan pers untuk menjaga netralitas dan menolak hoaks,” pinta Juhardin saat menggelar diskusi Media Massa dengan tema “Menakar netralitas media pada Pemilu dan Pemilihan 2024” di salah satu hotel di Kolaka, Kamis (14/7/2022).
Dikatakan, pelanggaran Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Kolaka sangat tinggi bahkan menempati posisi teratas di Sulawesi Tenggara. “Kita masih ingat bagaimana kasus e-KTP menyita perhatian kita pada Pilkada 2018 lalu,” kenangnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa salah satu pelanggaran besar dalam Pilkada yaitu fenomena money politic atau politik uang. Menurutnya politik uang merupakan sebuah kegiatan yang merusak proses demokrasi.
Sementara itu, anggota Bawaslu Kolaka Fatma menambahkan, pers yang memiliki fungsi kontrol, hingga edukasi diharapkan dapat menyajikan berita yang benar bukan hoaks. Sebab menurutnya masih banyak masyarakat yang mudah percaya dan terhasut akan hoaks.
“Banyak teman-teman saya utamanya ibu-ibu masih awam terkait pemberitaan di media, apalagi media sosial. Harapan kita agar media dapat menyajikan berita yang berimbang dan benar,” katanya.
Bawaslu Kolaka menggelar diskusi bersama wartawan media cetak, online, hingga elektronik di salah satu hotel di Kolaka. Dalam diskusi tersebut, disepakati bersama untuk menjaga netralitas media serta menangkal berita bohong atau hoaks. (Red)
