KOLAKA – Kapolres Kolaka, AKBP Resza Ramadianshah menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2022, pihaknya sudah mengungkap 321 kasus kriminal dan 2 kasus korupsi.
Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2021, namun menurut Kapolres Kolaka ada imbangan dari pengungkapan kasus-kasus yang dapat diselesaikan oleh Polres Kolaka.
“Dapat disimpulkan bahwa kasus tindak pidana dan korupsi mengalami peningkatan, namun penyelesaian perkara dapat diselesaikan sebanyak 83 persen dari perkara yang dilaporkan,” beber Resza saat menggelar konferensi pers di Mapolres Kolaka, Jumat (30/12/2022).
Dikatakan, untuk kasus korupsi ini terkait dengan alokasi Dana Desa yang melibatkan kepala desa di Kabupaten Kolaka Timur. Kerugian negara yang ditimbulkan dari kedua kasus korupsi tersebut mencapai 800 juta lebih.
“Satu kasus sudah P21 (penyidikan sudah lengkap), satu lagi masih dalam proses sidik. Tersangkanya 1 laki-laki, satunya lagi masih DPO,” ungkapnya.
Selain berhasil mengungkap kasus kriminal dan korupsi, Polres Kolaka juga mengungkap ratusan kasus Lakalantas sepanjang 2022. Total 135 kasus ditangani Polres Kolaka, dimana 31 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara jumlah pelanggaran lalu lintas mencapai 1.484 kasus.
“Data Lakalantas pada tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Korban meninggal dunia akibat Lakalantas juga dapat kami tekan. Tahun 2021 korban yang meninggal dunia sebanyak 40 orang,” katanya.
Sementara kasus penyalahgunaan narkotika yang ditangani Polres Kolaka sepanjang 2022 sebanyak 34 kasus. Dari kasus tersebut, polisi mengamankan barang bukti seberat 256,38 gram dari 49 tersangka.
Polisi juga mengamankan ratusan botol minuman keras (Miras) dan 125 liter minuman tradisional jenis ballo yang diproduksi masyarakat.
“Ratusan miras pabrikan dan minuman tradisional ini kami amankan saat menggelar Operasi Pekat,” katanya.
Menyongsong tahun 2023, kata Resza, Polres Kolaka akan melaksanakan program Quick Wins Presisi Polri. Dalam program tersebut, pihaknya akan lebih meningkatkan patroli dialogis, meningkatkan peran Bhabinkamtibmas di masyarakat, dan melaksanakan program Jumat Curhat.
“Ketiga program ini ditujukan untuk menyerap keluhan dari masyarakat khususnya tentang Kamtibmas, masalah kesehatan, dan kenakalan remaja akan banyak kita serap. Dan ini muaranya akan diselesaikan ditingkat Bhabinkamtibmas untuk dimediasi, kemudian musyawarah. Langkah terakhir itu penegakan hukum, itupun masih dapat dilakukan restorative justice,” terangnya. (as)
