KOLAKA – Pemerintah Kabupaten Kolaka berencana untuk menaikkan insentif kader Posyandu yang ada di setiap desa dan kelurahan.
Wakil Bupati Kolaka, Muhammad Jayadin menilai, kenaikan insentif kader Posyandu sangat wajar. Pasalnya, kader posyandu mempunyai peran yang besar dalam penanganan stunting.
“Kenaikan insentif kader posyandu itu wajar. Sebab mereka merupakan ujung tombak dalam penanganan stunting. Jadi, agar mereka lebih bersemangat maka kami akan usulkan kenaikan stunting,” ucap Jayadin saat menghadiri acara rembuk stunting yang digelar di salah satu hotel di Kolaka, Senin (31/7/2023).
Bahkan rencananya, lanjut dia, Pemkab Kolaka juga akan memfasilitasi kendaraan roda dua bagi para kader Posyandu. Namun terkait rencana itu, pihaknya akan melihat kondisi keuangan daerah.
Terkait penanganan stunting di Bumi Mekongga, pihaknya terus berupaya menurunkan angka stunting sehingga pada tahun 2024, Pemkab Kolaka menargetkan angka stunting bisa turun hingga mencapai angka 14 persen.
“Saat ini kasus stunting di Kabupaten Kolaka berada di angka 22,26 persen. Angka tersebut diupayakan dapat terus turun hingga mencapai target nasional, yaitu 14 persen,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Harun Masirri menambahkan, usulan kenaikan insentif telah diterima saat memberikan pembinaan kepada para kader Posyandu baru-baru ini.
Disebutkan bahwa di Kabupaten Kolaka terdapat 186 posyandu. Setiap Posyandu diisi oleh lima hingga tujuh orang kader yang membantu penanganan stunting.
“Peran mereka memang besar. Jadi wajar jika mereka meminta agar insentifnya dinaikkan lagi. Sekarang Rp500 ribu per bulan dan mereka minta ditingkatkan dari itu. Adapun insentif itu dibayarkan melalui anggaran desa,” ujarnya. (as)