KOLAKA – Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Yusram Rantesulu mengatakan bahwa penyebab adanya limpasan aliran air pada permukaan jalan poros Trans Sulawesi tepatnya di depan jalur jalan masuk PT CNI sepanjang kurang lebih 20 meter diakibatkan curah hujan deras yang terjadi pada Senin (8/5/2023).
Hal itu ditegaskan Yusram menyikapi beredarnya video warga di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang menyebutkan bahwa kolam pengendapan PT CNI jebol dan menyebabkan banjir.
Yusram menjelaskan, limpasan air disebabkan tersumbatnya gorong-gorong dan drainasi akibat derasnya hujan serta adanya pekerjaan proyek preservasi jalan Wolo (pelebaran jalan poros wolo trans sulawesi) yang sementara dikerjakan.
“Adanya air limpasan yang terjadi di jalan poros akibat terjadinya sumbatan gorong-gorong dan drainase yang berkapasitas kecil, sehingga tidak dapat menampung deras hujan serta adanya kegiatan proyek pekerjaan pelebaran jalan poros Wolo Trans Sulawesi yang masuk dalam WIUP PT CNI,” kata Yusram, Selasa (9/5/2023).
Menurut Yusram, dengan adanya pekerjaan proyek preservasi jalan Wolo-BTS- Kota Kolaka, pihak PT CNI telah bersurat kepada Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sultra tertanggal 14 Oktober 2022, perihal permohonan diskusi drainase di STA 39-311 dan STA 44–834, dimana sebelumnya telah dilakukan diskusi dengan bagian Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) tanggal 10 dan 11 Oktober 2022 terkait proyek pelebaran jalan tersebut.
Surat tersebut dilayangkan sebab berdasarkan pengamatan di lapangan, pada beberapa titik BTS, idealnya direncanakan untuk dibangun gorong-gorong dan drainase, sehingga dapat mengalirkan limpasan air permukaan dan struktur timbunan ruas jalan provinsi yang dibangun tidak terganggu.
“Karena belum dibangunnya gorong-gorong dengan kapasitas yang besar serta drainase ditempat itu, maka gorong-gorong dan drainae yang kecil dan belum permanen menjadi tersumbat sehingga menyebabkan terjadinya limpasan air akibat hujan deras,” ungkapnya.
Yusram membantah adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa banjir yang terjadi pada empat desa dan dua kelurahan di Kecamatan Wolo itu akibat jebolnya kolam pengendapan PT CNI, sebab fakta di lapangan tanggul sedimend pond PT CNI masih utuh dan sama sekali tidak jebol.
“Adanya anggapan bahwa banjir itu terjadi akibat jebolnya tanggul sediment pond PT CNI itu tidak benar dan merupakan suatu kesimpulan. Kerena faktanya saat pengecekan lapangan pada empat desa dan 2 kelurahan yang diberitakan terdampak, ternyata tidak mengalami dampak dari kejadian pada tanggal 8 Mei 2023 itu,” ungkap Yusram Rantesalu.
Secara terpisah, Kepala Tehnik Tambang PT CNI, Alpi Cekdin menegaskan, bahwa sesuai dengan fakta teknis dari hasil pengukuran rain gauge pada Senin 7 Mei 2023, curah hujan terukur 130-145 mm/hari, dengan durasi hujan 4 jam 48 menit dengan perbandingan data prediksi BMKG, hujan sedang 20 – 50 mm/hari serta durasi curah hujan yang cukup intens dalam 1 minggu terakhir ini di Kecamatan Wolo.
Ditambahkan, pada Selasa 8 Mei 2023, team Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka melakukan peninjauan lapangan bersama team Ceria terkait isu banjir akibat tanggul jebol dan berdampak kepada 4 desa. Maka berdasarkan proses evaluasi dan pemeriksaan yang telah dilakukan BPBD Kolaka bersama team Ceria, disimpulkan bahwa tidak tidak ada tanggul yang jebol serta tidak ada area yang terdampak. (*)









