KOLAKA – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kolaka bekerjasama program Inklusi Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Kolaka, memberikan penyuluhan pemanfaatan pekarangan lestari, pada kelompok wanita tani Desa Tikonu, Kecamatan Wundulako, Selasa (14/2/2023) sore, di Gedung Pertemuan Desa Tikonu.
Sebanyak 40 kaum ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani Balai Sakinah Aisyiyah Nanggomba ini antusias mengikuti penyuluhah pemanfaatan pekarangan yang disampaikan narasumber dari Dinas Ketahahan Pangan, Ansyar Tambara.
Ansyar Tambara menjelaskan pemanfaatan pekarangan pangan lestari (P2L) yang dimotori wanita tani, merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, serta dapat meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga.
Menurutnya, daripada pekarangan atau halaman rumah menjadi kumuh karena ditumbuhi rumput, sebaiknya dimanfaatkan menanam aneka sayuran untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. “Kalau ada pekarangan 10 x 10, itu sudah bisa ditanam beberapa jenis sayuran,” katanya.
Ansyar berharap, melalui kegiatan penyuluhan P2L, ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani wanita BSA Nanggomba bisa menularkan semangat kepada ibu-ibu yang lain yang belum bergabung dalam kelompok tani. Sehingga kedepan, tak ada lagi pekarangan yang dibiarkan kosong atau tidak terisi dengan aneka jenis sayuran.
Koordinator Program Inklusi Aisyiyah Kolaka, Cahaya Rappe berharap, ke depan kelompok wanita tani di Desa Tikonu bisa semakin berkembang dan meluas serta berkesinambungan, sehingga kehadiran kelompok wanita tani dan program Inklusi akan terus memberdayakan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Karena itu, Sekretaris PD Aisyiyah Kabupaten Kolaka ini berharap agar kerjasama dan dan dukungan serta sinergitas dari Dinas Ketahanan Pangan bisa berkelanjutan dan semakin berkembang.
Hal senada dikatakan Kepala Desa Tikonu, Sabaruddin T Pauluh. Ia berharap, pendampingan dan penyuluhan kepada kelompok wanita tani BSA Nanggomba dapat berkesinambungan.
“Harapan kami, tidak hanya satu kelompok tapi setiap dusun bisa terbentuk kelompok tani, sehingga semua kaum ibu dapat mengambil peran melalui pemanfaatan pekarangan lestari,” katanya. (as)