KOLAKA – Bupati Kolaka, Amri mengatakan, kehadiran smelter merah putih yang dibangun putra bangsa PT Ceria Corp, merupakan sejarah di Kabupaten Kolaka.
“Smelter merah putih dan ekspor perdana feronikel, merupakan agenda bersejarah di Kabupaten Kolaka,” kata Amri saat menghadiri ekspor perdana feronikel yang dilakukan secara simbolik 10 kontainer dari total volume shipment pertama sejumlah 65 kontainer ke pasar Asia, Kamis (3/7/2025).
“Tidak salah melalui kegiatan ini menunjukkan pembuktian keseriusan pihak perusahaan kepada masyarakat Kolaka,” sambungnya.
Amri mengaku pada saat menghadiri acara PT Ceria pada 2019 lalu, ia cukup ragu bahwa pembangunan smelter ini akan terwujud. Apalagi, Indonesia dihadapkan pada pandemi Covid-19. Namun keraguan itu terjawab dengan hadirnya Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan Rectangular Electric Furnace Line 1 berkapasitas 72 MVA hingga gedung-gedung perkantoran maupun mess karyawan Ceria Corp.
“Ternyata smelter merah putih, orang-orangnya merah putih. Alhamdulillah bisa wujudkan apa yang menjadi dambaan masyarakat Kolaka,” ungkapnya.
Diakuinya, PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka, baik itu pemanfaatan lingkungan, CSR, PPM, termasuk menghadirkan teknologi baru green nikel yang ramah lingkungan, dan nantinya dapat dicontoh perusahaan lain yang akan membangun smelter di Kolaka.
“Generasi nanti akan bercerita ada smelter merah putih pertama di Kolaka. Ini akan menjadi amal jariah, sekaligus keberadaan smelter ini akan memberikan kontribusi nyata bagi daerah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra, dan Nasional,” kata Amri.
Lebih lanjut, Amri mengaku sangat gembira dengan keberadaan smelter merah putih, sebab berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan, tahun ini Pemda Kolaka mendapat dana hasil dari sektor pertambangan sebesar Rp 900 Miliar. Padahal sebelumnya untuk sektor tambang, Pemda Kolaka hanya menerima dana bagi hasil sebanyak Rp 100-200 miliar.
“Semoga dengan beroperasinya smelter merah putih, dana bagi hasil dari sektor pertambangan semakin meningkat,” tutup Amri. (red)