KOLAKA UTARA – Sebanyak 211 rumah di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin (1/5/2023) dini hari.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut, terdapat 211 rumah warga di 2 desa dan 1 kelurahan yang terendam banjir cukup parah. Rinciannya, 60 rumah di Desa Tahibua, Kecamatan Tiwu, 31 rumah di Desa Patowonua, Kecamatan Lasusua, dan 120 rumah di Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa.
Pj Bupati Kolaka Utara, Parinringi mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kolut telah dikerahkan untuk melakukan penggalian saluran air. Pasalnya, sejumlah drainase dinilai tidak optimal dan terdapat sumbatan di beberapa titik.
“Kami berupaya memastikan agar genangan air lekas surut,” ujar Parinringi saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (2/5/2023).
Pihaknya juga telah menyiapkan pompa air untuk menyedot genangan air dari rumah-rumah masyarakat kemudian disalurkan ke sungai.
“Kendaraan pemadam juga telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga melakukan penyemprotan endapan lumpur akibat banjir,” terangnya.
Parinringi juga mengatakan telah memerintahkan Dinas Sosial Kolaka Utara untuk turun ke lokasi banjir guna mendata korban terdampak banjir untuk diberikan bantuan.
Kepala BPBD Kolaka Utara, Andi Faizal mengungkapkan bahwa banjir di Desa Patowonua telah surut. Penyebab utama banjir, sambung dia, akibat drainase yang buruk.
Selain itu, sungai di Desa Tojabi juga meluap karena plat duiker di Jalan Trans Sulawesi tersumbat sampah pepohonan, sehingga perumahan BTN di desa tersebut tergenang air.
“Dinding Jalan Trans Sulawesi di Desa Katoi sempat longsor namun kini telah ditangani menggunakan alat berat. Lalu lintas juga sudah normal,” katanya. (feb)