KOLAKA – Tim Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka menawarkan program inovatif berupa pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai alternatif pakan ternak dan biokonversi sampah organik kepada para peternak.
Program yang mengusung tema “Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai Alternatif Pakan Ternak dan Biokonversi Sampah Organik” ini akan dilaksanakan di Desa Polenga, Kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka pada 26-27 Agustus 2023 mendatang.
Ketua Tim PKM Desa Polenga, Rais Abin mengatakan, program yang digagas oleh tim PKM USN Kolaka ini bertujuan untuk menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masyarakat desa serta memperkuat perekonomian lokal.
“Sehingga kita harapkan agar program ini nantinya dapat menjadi langkah maju dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah ini,” kata dosen Pendidikan Bahasa Inggris USN Kolaka ini.
Rais Abin menyebutkan bahwa larva BSF memiliki potensi besar sebagai pakan ternak alternatif karena kandungan nutrisi yang tinggi seperti protein, lemak dan asam lemak esensial. Sehingga, dengan pertumbuhan yang cepat dan biaya produksi yang rendah, larva BSF menjadi alternatif yang menarik untuk menjawab kebutuhan pakan ternak yang berkualitas.
“Selain itu, dalam rangka mengatasi masalah sampah organik, larva BSF juga berperan sebagai agen biokonversi yang efisien dan ramah lingkungan, mengubah sisa-sisa organik menjadi pupa yang bernilai ekonomi tinggi,” terangnya.
Disebutkan bahwa para ahli hingga akademisi akan berkolaborasi untuk memberikan pemahaman kepada peternak lokal tentang potensi larva Black Soldier Fly sebagai agen biokonversi sampah organik serta sumber pakan alternatif bagi peternak lokal.
Kegiatan pengabdian ini direncanakan untuk dilaksanakan dalam beberapa tahap, yang meliputi tahap sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, pelatihan dan pendampingan, serta pengenalan produk dan pemasaran.
Ia berharap, kegiatan ini dapat mengembangkan serta mengurangi ketergantungan peternak terhadap pakan impor. “Dan semoga kolaborasi ini akan membawa manfaat yang jelas bagi masyarakat, lingkungan, dan pembangunan daerah secara menyeluruh,” pungkasnya. (as)