KOLAKA – Keberhasilan dua program studi (Prodi) lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN-Kolaka), Sulawesi Tenggara, yakni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris meraih akreditasi ‘Baik Sekali’ pada Desember 2022 lalu, tampaknya menjadi motivasi kuat bagi prodi lainnya untuk berbenah dan sekaligus mempersiapkan diri menghadapi Akreditasi Program Studi (APS).
Kesiapan mengikuti rangkaian proses APS tersebut, bukan saja bagi prodi lingkup FKIP tapi juga beberapa prodi di fakultas lainnya, baik bagi prodi yang baru akreditasi maupun prodi yang masa akreditasinya sudah akan berakhir. Selain itu, ini juga sebagai persiapan menghadapi akreditasi perguruan tinggi (APT) USN Kolaka ke depan.
Wakil Rektor Bidang Akademik USN Kolaka, Rina Rembah menyebutkan bahwa tujuan Monev ini mencakup beberapa hal, diantaranya untuk melihat sejauh mana pelaksanaan kegiatan proses belajar-mengajar (PBM) dan kegiatan akademik lainnya dalam setiap semester. Kemudian, sambung dia, untuk melihat pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di masing-masing fakultas, juga mempersiapkan prodi yang siap diakreditasi serta bagaimana implementasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).
“Monev ini juga sebagai pra-akreditasi untuk asesor nantinya, dan terpenting bagaimana budaya mutu kita galakkan. Akreditasi sebenarnya bukan kita bersiap enam bulan atau tiga bulan jelang pelaksanaannya, tapi akreditasi mestinya tiap hari kita lakukan,“ kata Rina Rembah saat membuka sekaligus me-launching Monev Internal Lingkup FKIP di Ruang Microteaching FKIP USN, Jumat (28/7/2023).
Menurutnya, permasalahan yang sering dijumpai saat proses akreditasi disebabkan karena kurang terjaganya rekam jejak tri dharma perguruan tinggi di USN Kolaka.
“Artinya, kegiatan sudah dan telah dilaksanakan dengan baik tetapi kita kurang sigap dalam mendokumentasikan bukti-bukti otentik dari sebuah proses giat yang kita laksanakan. Akibatnya, jejak pelaksanaan atau rekaman kegiatan tidak lengkap, dan itulah yang membuat kita kelabakan alias budaya tidak simpan baik,” jelas mantan Dekan Fakultas Saintek USN Kolaka ini.
Sementara, Kepala Pusat Penjaminan Mutu LP2M-PMP USN-Kolaka, Retno Wahyuningrum menambahkan bahwa Monev sebagai satu siklus yang lazim dihadapi dan dilaksanakan.
“Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) kita, berupaya maksimal melakukan proses bagaimana membangun budaya mutu di kelembagaan kita. Jadi, sebelum kita dinilai oleh pihak eksternal maka secara internal lebih awal kita melihatnya. Jika ada kekurangan-kekurangan, sejatinya itulah yang kita benahi dan terus ditingkatkan,” tukas Dosen Farmasi USN Kolaka ini.
Dekan FKIP USN Kolaka, Agus Nasir menyebutkan, Monev yang dilakukan Tim SPMI LP2M-PMP USN Kolaka pada fakultasnya menyasar 9 Prodi, yakni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Geografi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Biologi, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Kimia, dan Prodi Pendidikan Fisika. (as)